salam sayang, mama Dan selama enam tahun ia menggeluti profesinya itu ia punya sempanan di bank sebesar 300 Moreyna adalah murid di PAUD Kuncup Mekar di Jayapura . Dan sesuai janji, gua bakal cerita pengalaman gua di Ruangguru Setelah menunggu beberapa jam, pihak rumah sakit mengabarkan bahwa Minjo merupakan pasien suspect Covid-19
Kamis 19 Maret 2015. Cerita Dewasa: Ngentot Dengan Pembantu - Aku ingin menceritakan pengalamanku ketika ngentot pertama kali dengan pembatu rumah tangga. Benar-benar pengalaman tak terlupakan, silahkan saja dibaca pada cerita dewasa bersetubuh dengan pembantu dibawah ini. Kisahku mungkin biasa saja, yakni tentang prt (pembantu rumah tangga
FilmBokep - Seperti biasa pagi itu Bu Fatimah datang ke rumahku untuk mengajar ngaji anakku. Aku pun mempersilahkannya masuk. "Eh, dik Lan, anak-anak sama dik Wati ke mana?" Tanya Bu Fatimah. "Iya bu saya minta maaf sama ibu karena lupa ngasih tahu kalau hari ini anak saya libur dulu soalnya ikut ibunya ke rumah saudara, bantu-bantu mau ada hajatan".
CeritaML dengan Wanita Asal Bali; Cerita ML di Kamar Mandi Kereta Api; ML dengan ABG Bandung; Anak Intip Orang Tua Lagi ML; Ibu Guru Cantik Jadi Budak Seks Muridnya DOWNLOAD 3GP INTIP DI TOILET . foto memek jupe di kamar mandi. kisah mesum petting ketahuan ibu kost . Bagaimana tidak, di kelasku . Pemuas Nafsu Ibu Guru - +18 CERITA SEX Cerita
NgeweSama Ibu Guru Sendiri Ngewe Enak. CERITA SKANDAL - Saat itu umurku masih mengijak 17-18 tahun. Sedang guru lukisku itu adalah guru wanita paling muda, baru 25 tahun. Semula aku memanggilnya Bu Guru, layaknya seorang murid kepada gurunya. Tapi semenjak kami akrab dan dia mengajariku making love, lama-lama aku memanggilnya dengan sebutan
Site De Rencontres 100 Pour Cent Gratuit. Nih guys kali ini akan mengulas tentang Cerita Dewasa Sensasi Ngentot Dengan Ibu Guru Di Depan Kelas, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini. Cerita Dewasa Sensasi Ngentot Dengan Ibu Guru Di Depan Kelas Cerita Dewasa ā Bu Risma adalah guru di sekolah SD kami, dia sangat baik, dan juga pehatian kepada muridnya. Bu Risma berumur 26 tahun dan sudah memiliki anak, ia baru saja cuti melahirkan dan kini ia sudah kembali mengajar. suatu pagi aku dipanggil ke ruang guru, āTanto, nilai kamu bagus sekali, paling bagus di kelasā. āEh bener bu?ā. āIya bener, kamu hebat. Soal matematika yang ibu kasih. bisa kamu kerjakan dengan benar, makanya ibu panggil kamu kesiniā. āAh iya bu makasihā. āSebentar ibu mau kasih kamu hadiah, hadiah yang spesial, sini ikut ibu ke ruang gantiā. Sesampainya diruang ganti, āBegini, karena kamu sudah dapat nilai bagus ibu kasih hadiah spesial dan jangan kasih tau siapa pun, kalo kamu kasih tau siapa siapa nilai kamu ibu ubah menjadi nolā. āEh kok gitu bu?ā. āSudah sudah, kamu terima hadiahnya sini tiduran di paha ibuā. Karena takut nilaiku menjadi nol maka aku hanya menurut saja. Kemudian bu Risma membuka kemeja, merapikan jilbabnya lalu mengeluarkan payudaranya yang terkenal besar itu. āEh bu? kenapa?ā. āSudah diam, ini puting susu ibu, ibu punya ade bayi di rumah, jadi sewaktu di sekolah asi ibu keluar terus, dari pada baju ibu basah, mending kamu hisap aja, istilahnya nenen, tau kan kamu To?ā. āWah gapapa nih bu?ā. āIya gapapa, cepetan, iniā, menyodorkan puting susunya ke mulutku. Umm aku mulai mengenyot payudara ibu Risma dan asi nya pun keluar. āBu, asinya keluar banyakā. āIya minum aja, aahh iya sedot yang kuat gapapa, aah enak juga nyusui murid sendiri, sensasinya nikmat sekaliā. Aku menyusu sampai kenyang, payudara kanan dan kiri ibu Risma sudah ku sedot asinya. āAhh makasih ya, dada ibu jadi agak renggangan dikitā. āIya bu sama samaā. āIngat ya jangan kasih tau siapapun!ā. āIya bu, gak kok asal bisa nenen lagi eeheheā. āIya iya ibu ngerti kok, kamu bisa nenen lagi, ibu menyusui kamu selama nilai kamu bagus, kalo nilai kamu turun, bisa jadi ibu menyusui teman kamu yang lainā. āEh kok gitu bu?ā. āIya makanya semangat yaā. āIya deh bu, um bu boleh minta sesuatu gak?ā. āApa? bilang aja..ā. āPunya aku keras bu, mau sesuatu..ā. āEhh? burung kamu? ibu ga bisa kasih sex ke kamu!ā. āUm ya pake dada ibu gapapa dehā. Sedikit pengetahuan yang aku dapatkan ketika menonton BF, dan ingin ku coba pada ibu guruku. āOh pake dada ibu? gimana caranya? kalo dada ibu, kamu apain aja boleh kokā. āAh yang bener bu? begini aku masukin ke sela-sela payudara ibu, nanti aku gerak sampai keluar, kan payudara ibu besar bangetā. āAh kamu To ada-ada aja, iya-iya sini ibu bantu,ā. Masuklah penisku ke sela-sela dada bu Risma dari depan, bu Risma menahan payudaranya agar menjepit penisku dengan lembut. āAaaah bu enak banget,, lembut kenyal tapi ahhhā. āKeluarkan aja di tengah dada ibuā. āIya bu, oohhā. spermaku keluar di dalam sela payudara bu Risma. āAhh, nikmatnyaaā. āYasudah kita kembali ke kelasā. Saat di dalam kelas, āTanto silahkan maju ke depan pijati punggung ibu yaā. Teman sekalas tertawa, Sampai di dekat bu Risma berbisik, āKeluarkan burung kamu, ibu jadi mau itu sama kamu, gara-gara tadi ibu sudah basah mikirin kamu. Kamu duduk di kursi ibu, waktu ibu berdiri kamu angkat rok ibu, ibu sudah ga pake celana dalam. waktu ibu mau duduk di pangkuan kamu, kamu masukkin burung kamu ke memek ibu..ā. āAhh beneran gapapa nih bu?ā. Setelah itu aku duduk di kursi bu Risma, bu Risma berdiri menghadap murid-murid. Tanganku memegang ujung rok panjang bu Risma lalu dengan perlahan mengangkatnya. Aku takjub melihat kulit betis dan paha bu Risma yang putih mulus tanpa ada bulu sedikitpun. Karena posisiku tertutup meja bu Risma aku bisa leluasa memperhatikan paha mulus bu Risma. Setelah semakin tinggi ku angkat rok bu Risma, beliau perlahan duduk, dan sesampainya terlihat memek bu Risma, aku mengeluarkan penis dari celana merahku. āIya masukkin cepetan tangan kamu pura-pura pijet bahu ibu ya supaya teman-teman kamu ga curigaā, Dengan mudahnya kepala penisku masuk ke liang vagina bu Risma yang sudah basah, tanganku sembari memijat pundak bu Risma. Beliau merapikan jilbab yang ia pakai karena agak berantakan oleh pijatan tanganku. āEnngghh, iya ok semuanyaaa buuuā¦kaaaa halaman 45, baca mulai dari firda, 2 paragra..aah lalu ganti sebelahnya yaā, seluruh batang penisku sudah tenggelam di dalam liang vagina bu Risma. āAhh bu⦠udah masuk semua nihā. āEnnnghh uumh iya gerakkan aja pelan-pelan, keras banget punya kamu To, panjang lagi.. nggghhhhā. Aku mulai mengeluar-masukkan penisku sambil tanganku memijat bahu dan penisku dipijat oleh vaginanya. Seperti mimpi aku bisa bersetubuh dengan guruku yang cantik dan berjilbab di depan kelas tanpa ada teman-temanku yang curiga. Setelah sekian menit penisku maju mundur di dalam vagina bu Risma. āNikmatnya bersetubuh dengan ibu, hangat di dalam memek ibu, bentar lagi aku keluarā, bisikku. āKeluarkan di dalam, jangan kotori kelas, dorong yang kuat ke dalam vagina ibu kalau sudah mau keluar ya.. aahhā¦ā, bisik mesra dan desah bu Risma. āAku keluar bu!ā, kudorong dan tekan penisku dalam dalam. āCroot.. crott.. Crottā¦ā. āUhhh, banyak sekali Ton spermamu.. emmmh..ā. Setelah itu penisku keluar dari liang vaginanya, langsung aku masukkan ke celana, bu Dewi merapikan roknya. āAaahh enak sekali pijatan Tantoā. aku pun kembali ke tempat dudukku. Bu Risma tersenyum nakal padaku. Aku jadi salah tingkah, aku harap bisa bersetubuh lagi dengan guruku yang cantik dan berjilbab ini.,,,,,,,,,,,
Cerita Mesum Dengan Ibu Guru Saat Liburan Saat itu sedang liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita guru biologi dan satu guru pria guru olah raga . Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan. Tapi kami tidak sedikitpun gentar menghadapi ancaman cuaca itu. Ada yang sedikit mengganjal hati saya, yakni Ibu Guru Anisa saya memanggilnya Anisa yang terkenal galak dan judes itu dan anti cowok ! denger-denger dia itu lesbi. Ada yang bilang dia patah hati dari pacarnya dan kini sok anti cowok. Bu Anis usianya belum 30 tahun, sarjana, cantik, tinggi, kulit kuning langsat, full press body. Sedangkan teman ā teman cewek lainnya terdiri dari cewek-cewek bawel tapi cantik-cantik dan periang, cowoknya, terus terang saja, semuanya bandit asmara ! termasuk pak Martin guru olah raga kami itu. Perjalanan menuju puncak gunung, mulai dari kumpul di sekolah hingga tiba di kaki gunung di pos penjagaan I kami lalui dengan riang gembira dan mulus-mulus saja. Seperti biasanya rombongan berangkat menuju ke sasaran melalui jalan setapak. Sampai tengah hari, kami mulai memasuki kawasan yang berhutan lebat dengan satwa liarnya, yang sebagian besar terdiri dari monyet-monyet liar dan galak. Menjelang sore, setelah rombongan istirahat sebentar untuk makan dan minum, kami berangkat lagi. Kata pak Martin sebentar lagi sampai ke tujuan. Saking lelahnya, rombongan mulai berkelompok dua-dua. Kebetulan aku berjalan paling belakang menemani si bawel Anisa dan disuruh membawa bawaannya lagi, berat juga sih, sebel pula! Sebentar-sebentar minta istirahat, bahkan sampai 10 menit, lima belas menit, dan dia benar-benar kecapean dan betisnya yang putih itu mulai membengkak. Kami berangkat lagi, tapi celaka, rombongan di depan tidak nampak lagi, nah lo ?! Kami kebingungan sekali, bahkan berteriak memanggil-manggil mereka yang berjalan duluan. Tak ada sahutan sedikitpun, yang terdengar hanya raungan monyet-monyet liar, suara burung, bahkan sesekali auman harimau. Anisa sangat ketakutan dengan auman harimau itu. Akhirnya kami terus berjalan menuruti naluri saja. Rasa-rasanya jalan yang kami lalui itu benar, soalnya hanya ada satu jalan setapak yang biasa dilalui orang. Sial bagi kami, kabut dengan tiba-tiba turun, udara dingin dan lembab, hari mulai gelap, hujan turun rintik-rintik. Anisa minta istirahat dan berteduh di sebuah pohon sangat besar. Hingga hari gelap kami tersasar dan belum bertemu dengan rombongan di depan. Akhirnya kami memutuskan untuk bermalam di sebuah tepian batu cadas yang sedikit seperti goa. Hujan semakin lebat dan kabut tebal sekali, udara menyengat ketulang sumsum dinginnya. Bajuku basah kuyup, demikian juga baju Anisa. Dia menggigil kedinginan. Sekejap saja hari menjadi gelap gulita, dengan tiupan angin kencang yang dingin. Kami tersesat di tengah hutan lebat. Tanpa sadar Anisa saking kedinginan dia memeluk aku. āMaafā katanya. Aku diam saja, bahkan dia minta aku memeluknya erat-erat agar hangat tubuhnya. Pelukan kami semakin erat, seiring dengan kencangnya deras hujan yang dingin. Jika aku tak salah, hampir tiga jam lamanya hujan turun, dan hampir tiga jam kami berpelukan menahan dingin. Setelah hujan reda, kami membuka ransel masing-masing. Tujuan utamanya adalah mencari pakaian tebal, sebab jaket kami sudah basah kuyup. Seluruh pakaian bawaan Anisa basah kuyup, aku hanya punya satu jaket parasut di ransel. Anisa minta aku meminjamkan jaketku. Aku setuju. Tapi apa yag terjadi ? wowā¦Anisa dalam suasana dingin itu membuka seluruh pakaiannya guna diganti dengan yang agak kering. Mulai dari jaket, T. Shirt nya, BH nya, wah aku melihat seluruh tubuh Anisa. Dia cuek saja, payudaranya nampak samar-samar dalam gelap itu. Tiba-tiba dia memelukku lagi. āDingin bangetā katanya. āTerang dingin , habis kamu bugil beginiā jawabku. āHabis bagaimana? basah semua, tolong pakein aku jeketmu dong ?ā pinta Anisa. Aku memakaikan jaket parasut itu ketubuh Anisa. Tanganku bersentuhan dengan payudaranya, dan aku berguman ā Maaf Nisa ?ā āEnggak apa-apa ?!ā sahutnya. Hatiku jadi enggak karuan, udara yang aku rasakan dingin mendadak jadi hangat, entah apa penyebabnya. Anisa merangkulku, āDinginā katanya, aku peluk saja dia erat-erat. ā Hangat bu ?ā tanyaku ā iya, hangat sekali, yang kenceng dong meluknya ā pintanya. Otomatis aku peluk erat-erat dan semakin erat. Aneh bin ajaib, Anisa tampak sudah berkurang merasakan kedinginan malam itu, seperti aku juga. Dia meraba bibirku, aku reflex mencium bibir Anisa. Lalu aku menghindar. āKenapa?ā tanya Anisa ā Maaf Nisa ? ā Jawabku. ā Tidak apa-apa Rangga, kita dalam suasana seperti ini saling membutuhkan, dengan begini kita saling bernafsu, dengan nafsu itu membangkitkan panas dalam darah kita, dan bisa mengurangi rasa dingin yang menyengat. Kembali kami berpelukan, berciuman, hingga tanpa sadar aku memegang payudaranya Anisa yang montok itu, dia diam saja, bahkan seperti meningkat nafsu birahinya. Tangannya secara reflek merogoh celanaku kedalam hingga masuk dan memegang penisku. Kami masih berciuman, tangan Anisa melakukan gerakan seperti mengocok-ngocok Mr. Pennyāku. Tanganku mulai merogoh Ms. Veggyānya Anisa, astaga ! dia rupanya sudah melepas celana dalamnya sedari tadi. Karena remang-remang aku sampai tak melihatnya. Ms. Veggyānya hangat sekali bagian dalamnya, bulunya lebat. Anisa sepontan melepas seluruh pakaiannya, dan meminta aku melepas pula . Aku tanpa basa basi lagi langsung bugil. Kami bergumul diatas semak-semak, kami melakukan hubungan badan ditengah gelap gulita itu. Kami saling ganti posisi, Anisa meminta aku dibawah, dia diatas. Astaga, goyangnya!! Pengalaman banget dia ? kan belum kawin ? ā Kamu kuat ya?ā bisiknya mesra. ā Lumayan sayang ?!ā sahutku setengah berbisik. ā Biasa main dimana ?ā tanyanya āAda apa sayang?ā tanyaku kembali. ā Akh enggakā jawabnya sambil melepas Ms. Veggyānya dari Mr. Pennyāku, dan dengan cekatan dia mengisap dan menjilati Mr. Pennyāku tanpa rasa jijik sedikitpun. Anisa meminta agar aku mengisap payudaranya, lalu menekan kepalaku dan menuntunnya ke arah Ms. Veggyānya. Aku jilati Ms. Veggyā itu tanpa rasa jijik pula. Tiba-tiba saja dia minta senggama lagi, lagi dan lagi, hingga aku ejakulasi. Aku sempat bertanya, āBagaimana jika kamu hamil ?ā ā Donāt worry !ā katanya. Dan setelah dia membersihkan Ms. Veggyānya dari spermaku, dia merangkul aku lagi. Malam semakin larut, hujan sudah reda, bintang-bintang di langit mulai bersinar. Pada jam 12 tengah malam, bulan nampak bersinar terang benderang. Paras Anisa tampak anggun dan cantik sekali. Kami ngobrol ngalor-ngidul, soal kondom, soal sekolah, soal nasib guru, dsb. Setelah ngobrol sekian jam, tepat pukul 3 malam, Anisa minta bersetubuh denganku lagi, katanya nikmat sekali Mr. Pennyāku. Aku semakin bingung, dari mana dia tahu macam-macam rasa Mr. Pennyā, dia kan belum nikah ? tidak punya pacar ? kata orang dia lesbi. Aku menuruti permintaan Anisa. Dia menggagahi aku, lalu meminta aku melakukan pemanasan sex foreplay. Mainan Anisa bukan main hebatnya, segala gaya dia lakukan. Kami tak peduli lagi dengan dinginnya malam, gatalnya semak-semak. Kami bergumul dan bergumul lagi. Anisa meraih tanganku dan menempelkan ke payudaranya. Dia minta agar aku meremas-remas payudaranya, lalu memainkan lubang Ms. Veggyānya dengan jariku, menjilati sekujur bagian dagu. Tak kalah pula dia mengocok-ngocok Mr. Pennyāku yang sudah sangat tegang itu, lalu dijilatinya, dan dimasukkannya kelubang vaginanya, dan kami saling goyang menggoyang dan hingga kami saling mencapai klimaks kenikmatan, dan terkulai lemas. Anisa minta agar aku tak usah lagi menyusul kelompok yang terpisah. Esoknya kami memutuskan untuk berkemah sendiri dan mencari lokasi yang tak akan mungkin dijangkau mereka. Kami mendapatkan tempat ditepi jurang terjal dan ada goa kecilnya, serta ada sungai yang bening, tapi rimbun dan nyaman. Romantis sekali tempat kami itu. Aku dan Anisa layaknya seperti Tarzan dan pacarnya di tengah hutan. Sebab seluruh baju yang kami bawa basah kuyup oleh hujan. Anisa hanya memakai selembar selayer yang dililitkan diseputar perut untuk menutupi kemaluannya. Aku telanjang bulat, karena baju kami sedang kami jemur ditepi sungai. Anisa dengan busana yang sangat minim itu membuat aku terangsang terus, demikian pula dia. Dalam hari-hari yang kami lalui kami hanya makan mi instant dan makanan kaleng. Tepat sudah tiga hari kami ada ditempat terpencil itu. Hari terakhir, sepanjang hari kami hanya ngobrol dan bermesraan saja. Kami memutuskan esok pagi kami harus pulang. Di hari terakhir itu, kesmpatan kami pakai semaksimal mungkin. Di hari yang cerah itu, Anisa minta aku mandi bersama di sungai yang rimbun tertutup pohon-pohon besar. Kami mandi berendam, berpelukan, lalu bersenggama lagi. Anisa menuntun Mr. Pennyāku masuk ke Ms. Veggyānya. Dan di menggoyangkan pinggulnya agar aku merasa nikmat. Aku demikian pula, semakin menekan Mr. Pennyāku masuk kedalam Ms. Veggyānya. Di atas batu yang ceper nan besar, Anisa membaringkan diri dengan posisi menantang, dia menguakkan selangkangngannya, Ms. Veggyānya terbuka lebar, disuruhnya aku menjilati bibir Ms. Veggyānya hingga klitoris bagian dalam yang ngjendol itu. Dia merasakan nikmat yang luar biasa, lalu disuruhnya aku memasukkan jari tengahku ke dalam lubang Ms. Veggyānya, dan menekannya dalam-dalam. Mata Anisa merem melek kenikmatan. Tak lama kemudian dia minta aku yang berbaring, Mr. Pennyāku di elus-elus, diciumi, dijilati, lalu diisapnya dengan memainkan lidahnya, Anisa minta agar aku jangan ejakulasi dulu, āTahan ya ?ā pintanya. ā Jangan dikeluarin lho ?!ā pintanya lagi. Lalu dia menghisap Mr. Pennyāku dalam-dalam. Setelah dia enggak tahan, lalu dia naik diatasku dan memasukkan Mr. Pennyāku di Ms. Veggyānya, wah, goyangnya hebat sekali, akhirnya dia yang kalah duluan. Anisa mencubiti aku, menjambak rambutku, rupanya dia ā keluarā, dan menjerit kenikmatan, lalu aku menyusul yang ākeluarā dan oh,,,,ohā¦ohā¦.muncratlah air maniku dilubang Ms. Veggyā Anisa. āJahat kamu ?!ā kata Anisa seraya menatapku manja dan memukuli aku pelan dan mesra. Aku tersenyum saja. ā Jahat kamu Rangga, aku kalah terus sama kamu ā Ujarnya lagi. Kami sama-sama terkulai lemas diatas batu itu. Esoknya kami sudah berangkat dari tempat yang tak akan terlupakan itu. Kami memadu janji, bahwa suatu saat nanti kami akan kembali ke tempat itu. Kami pulang dengan mengambil jalan ke desa terdekat dan pergi ke kota terdekat agar tidak bertemu dengan rombongan yang terpisah itu. Dari kota kecil itu kami pulang ke kota kami dengan menyewa Taxi, sepanjang jalan kami berpelukan terus di dalam Taxi. Tak sedikitpun waktu yang kami sia-siakan. Anisa menciumi pipiku, bibirku, lalu membisikkan kata ā Aku suka kamu ā Aku juga membalasnya dengan kalimat mesra yang tak kalah indahnya. Dalam dua jam perjalanan itu, tangan dan jari-jari Anisa tak henti-hentinya merogoh celana dalamku, dan memegangi Mr. Pennyāku. Dia tahu aku ejakulasi di dalam celana, bahkan Anisa tetap mengocok-ngocoknya. Aku terus memeluk dia, pak Supir tak ku ijinkan menoleh kami kebelakang, dia setuju saja. Sudah tiga kali aku ā keluarā karena tangan Anisa selalu memainkan Mr. Pennyāku sepanjang perjalanan di Taxi itu. ā Aku lemas sayang ?!ā bisikku mesra ā Biarin !ā Bisiknya mesra sekali. ā Aku suka kok !ā Bisiknya lagi. Tidak mau ketinggalan aku merogoh celana olah raga yang dipakai Anisa. Astaga, dia tidak pakai celana dalam. Ketika jari-jari tanganku menyolok Ms. Veggyānya, dia tersenyum, bulunya ku tarik-tarik, dia meringis, dan apa yang terjadi ? astaga lagi, Anisa sudah keluarā banyak, Ms. Veggyānya basah oleh semacam lendir, rupanya nafsunya tinggi sekali, becek banget. Tangan kami sama-sama basah oleh cairan kemaluan. Ketika sampai di rumah Anisa, aku disuruhnya langsung pulang, enggak enak sama tetangga katanya. Dia menyodorkan uang dua lembar lima puluh ribuan, aku menolaknya, biar aku saja yang membayar Taxi itu. Lalu aku pulang. Hari-hari berikutnya di sekolah, hubunganku dengan Anisa guru biologiku, nampak wajar-wajar saja dari luar. Tapi ada satu temanku yang curiga, demikian para guru. Hari-hari selanjutnya selalu bertemu ditempat-tempat khusus seperti hotel diluar kota, di pantai, bahkan pernah dalam suatu liburan kami ke Bali selama 12 hari. Ketika aku sudah menyelesaikan studiku di SLTA, Anisa minta agar aku tak melupakan kenangan yang pernah kami ukir. Aku diajaknya ke sebuah Hotel disebuah kota, yah seperti perpisahan. Karena aku harus melanjutkan kuliah di Australia, menyusul kakakku. Alangkah sedihnya Anisa malam itu, dia nampak cantik, lembut dan mesra. Tak rela rasanya aku kehilangan Anisa. Kujelaskan semuanya, walau kita beda usia yang cukup mencolok, tapi aku mau menikah dengannya. Anisa memberikan cincin bermata berlian yang dipakainya kepada aku. Aku memberikan kalung emas bermata zamrud kepada Anisa. Cincin Anisa hanya mampu melingkar di kelingkingku, kalungku langsung dipakainya, setelah dikecupinya. Anisa berencana berhenti menjadi guru, āsakit rasanyaā ujarnya kalau terus menjadi guru, karena kehilangan aku. Anisa akan melanjutkan S2 nya di USA, karena keluarganya ada disana. Setelah itu kami berpisah hingga sekian tahun, tanpa kontak lagi Pada suatu saat, ada surat undangan pernikahan datang ke Apartemenku, datangnya dari Dra. Anisa Maharani, MSC. Rupanya benar dia menyelesaikan S2 terbang ke Jakarta, karena resepsi itu diadakan di Jakarta disebuah hotel bintang lima. Aku datang bersama kakakku Rina dan Papa. Di pesta itu, ketika aku datang, Anisa tak tahan menahan emosinya, dia menghampiriku ditengah kerumunan orang banyak itu dan memelukku erat-erat, lalu menangis sejadi-jadinya. āAku rindu kamu Rangga kekasihku, aku sayang kamu, sekian tahun aku kehilangan kamu, andai saja laki-laki disampingku dipelaminan itu adalah kamu, alangkah bahagianya aku ā Kata Anisa lirih dan pelan sambil memelukku. Kamu jadi perhatian para hadirin, Rina dan Papa saling tatap kebingungan. Ku usap airmata tulus Anisa. Kujelaskan aku sudah selesai S1 dan akan melanjutkan S2 di USA, dan aku berjanji akan membangun laboratorium yang kuberi nama Laboratorium āAnisaā. Dia setuju dan masih menenteskan air mata. Setelah aku diperkenalkan dengan suaminya, aku minta pamit untuk pulang, akupun tak tahan dengan suasana yang mengharukan ini. Setelah lima tahun tak ada khabar lagi dari dia, aku sudah menikah dan punya anak wanita yang kuberi nama Anisa Maharani, persis nama Anisa. Ku kabari Anisa dan dia datang kerumahku di Bandung, dia juga membawa putranya yang diberi nama Rangga, cuma Rangga berbeda usia tiga tahun dengan Anisa putriku. Aku masih merasakan getaran-getaran aneh di hatiku, tatapan Anisa masih menantang dan panas, senyumnya masih menggoda. Kami sepakat untuk menjodohkan anak kami kelak, jika Tuhan mengijinkannya. Tamat
Cerita mesum Kali ini menceritakan pengalaman Sex dari seorang Murid SMU yang bernama Rizal, Sungguh mujur sekali Rizal ini, berawal dari les private menjadi sex private dengan guru cantik yang menjadi idola disekolahnya. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Sebelumnya aku akan memperkenalkan diri sebelum berbagi cerita sexs dengan para pembaca, Namaku Rizal, cerita mesumku ini terjadi ketika aku masih duduk dibangku SMU. Aku adalah salah satu siswa dari sekolah salah satu SMA favorit dikota B, saat itu setiap hari selasa dan kamis aku ada les private di rumah guru Kimiaku. Kebetulan guru ini adalah seorang wanita yang umurnya masih muda dan cantik dibilang guru kimia-ku ini adalah flower of the school bagi para murid maupun para guru. Pada saat itu dia masih berusia 26 tahun, oh iya nama guru kimia-ku itu adalah Bu Maria dan Bu Maria ini sudah menikah. Beliau guru yang sangat pintar, sexy, putih mulus dan cantik. Kebetulan saat itu pada hari selasa adalah hari libur nasional, jam les yang semula sore dipindah menjadi pagi, yaitu jam hari selasa waktunya aku les private. Pada hari itu aku bergegas berangkat kerumah Bu Maria pada pukul Singkat cerita sekitar pukul tibalah aku dirumah Bu Maria. Sesampai disana, aku langsung saja mengetuk pintu rumah beliau dan tidak lama beliau membukan pintu rumahnya. Setealah terbuka terlihatlah sesosok guru yang cantik dan sexy sekali berada dihadapanku, so amazing pagi itu Bu Maria memngenakan dress berwarna putih yang agak transparan, aku tidak tahu apa itu menjadi kebiasaan atau segaja dia memakai Dress tipis seperti itu. Dengan Dress tipis itu, terlihat jelas BH dan Celana Dalamnya yang berwarna merah merona itu. Beuhhh, bikin iman ane goyang aja nih Bu Maria, ucapku dalam hati. Saat itu kebetulan sekali suasana rumahnya sepi, mungkin saja suaminya sedang suami Bu Maria bekerja salah satu perusahaan swasta, jadi walaupun hari itu adalah hari libur nasional suami BU Maria tetaplah bekerja. Next, setelah itu kamipun masuk kedalam rumah dan mulai membahas mata pelajaran. Sepanjang pelajaran, saat itu aku hanya terpana melihat BU Maria yang pagi itu benar-benar terlihat terus menerus aku memperhatikan bentuk tubuhnya dari bawah sampai atas. Saat itu yang sangat membuatku tertarik adalah bentuk payudara-nya terlihat kencang dan montok. Karena Dress bagian atas yang dikenakanya agak longgar, secara otomatis terlihatlah belahan payudara-nya ketika sedang membungku ketika menjelaskan pelajaran perkirakan kira-kira ukuran BH-nya yaitu 34 B, cukup mantapkan para pembaca. Saking asiknya aku memandangi buah dada beliau, tidak sadar ternyata Bu Maria menyadari kalau aku sedang memandangi Buah dada-nya, dan,ā Rizal, kamu lagi lihatin apa hayouwww ??? ā, tegur Bu Maria lamunanku pada keindahan saat memandangin Buah dada BU Maria,ā E⦠E⦠enggak li⦠lihat apa-apa kog Bu ā, jawabku sekenanya dengan nada bicara terbata-bata.ā Udah kamu ngaku aja deh Zal, kamu dari tadi lihatin ini ibu kan ??? ā, ucapnya sembari memegang kedua aku-pun menjawab dengan rasa malu,ā I⦠iya Bu, Habis Bu Maria hari ini sexy banget sih ā, ucapku gugp tapi agak berani.ā Nah gitu dong, jadi cowok harus gentle, kamu mau lihat payudara Ibu ini ??? ā, ucapnya frontal.ā Wah⦠Ibu ini ada-ada aja deh, tapi kalau ibu mengijinkan saya mau sekali Bu, hhe⦠ā, ucapku dengan nada bicara percakapan itu, tidak kusangka BU Maria secara Live melepas Dress-nya dan dia kini hanya memakai memakai CD dan BH saja. Saat itu aku merasa seakan bermimpi, saat itu aku hanya terpaku dengan apa yang aku lihat di depan mataku, lalu,ā Heh⦠kok kamu malah diem aja sih Zal, cepetan kesini !!! Come to mama baby ??? ā, ucap Bu Maria dengan nada ini adalah rejeki nomplok, akupun langsung menghampirinya dan aku duduk disebelahnya. Saat itu juga Bu Maria langsung meraih tanganku dan meletakkan tanganku di payudara-nya yang kenyal dan montok itu. Beuhhh⦠mimpi apa semalam aku ini, ucapku dalam hati. Lalu,ā Zal hari ini les private-nya diganti dengan Sex private aja yah, sekarang kamu remas payudara Ibu⦠ā, ucap Bu Maria nakal.ā Iya Bu, hari ini akan menjadi les yang mengesankan bagi ibu dan aku ā, aku-pun langsung meremas-remas payudara Bu Maria, dan tidak lupa ula aku menjilati putingnya.,ā Ughhh⦠Ssss⦠Aghhh⦠nikmat sekali jilatanmu Zal, Aghhhā¦ā, ucap Bu Maria sembari mendesah itu aku hanya aku tidak menjawabnya, akupun berganti mencumbu bibir merah Bu Maria dengan lembut. Ciumanku itu disambut dengan cepatnya oelh Bu Maria. Saat menkmati bibir Bu Maria, tidak lupa aku memsukan tanganku ke dalam CD-nya. Mulailah jariku bergerilia, aku mulai memasukkan jari tengahku kedalam Vagina-nya. Setelah beberapa saat aku memainkan jariku, mulai terasa basah itu membuatku nafsuku mulai tidak terkendali, kulepas jariku dari Vagina-nya lalau, aku mulai melepas CD-nya dan langsung aku jilati Vagina-nya lebam dan putih terawat itu. Dengan liarnya aku menjilati Clitoris-nya, setelah kurang lebih 10 menit aku menjilatiVagina-nya, Bu Maria masih belum orgasme juga. Nampaknya Bu Maria ini tipe cewek yang kuat dalam hubungan itu membuatku semakin tertantang, maka aku lanjutkan jilat-jilatan mautku pada Vagina-nya. Tidak lama setelah itu nampaknya Bu Maria mulai tidak tahan lagi, dan dia meminta aku untuk membenamkan Penisku kedalam Vagina-nya,ā Ughhh⦠Ssss⦠Aghhhā¦. Zal⦠cepetan masukin kejantana kamu Zal⦠Oughhhā¦ā, ucapnya mulai tak hal itu aku langsung melepas baju, celana, dan celana dalamku sehingga aku gini telanjang bulat, dan sekarang kami berdua sama-sama bugil. Bu Maria tampaknya kaget ketika melihatukuran Penis-ku yang besar. ukuran Penis-ku, yaitu panjang 18 cm dan berdiameter 5 cm. Saat itu aku langsung mengambil posisi didepan Vagina-nya, lalau aku masukan Penis-ku dengan perlahan ke Vagina-nya,ā Blessssssssssā¦ā,Ternyata yang masuk baru kepala Penis-ku saja. Secara konstan aku maju mundurkan keantanku, dan,ā Aghhhhhhhhhhhā¦.ā,Kali ini telah terbenam sepenuhnya penis-ku kedalam liang Vagina Bu Maria yang nikmat itu,ā Aow⦠Aghhhhhhhhhh⦠ā, desah Bu Maria sangat dia agak merasa kesakitan, untung saja rumahnya agak jauh dari rumah tetangga sekitar, jadi suasana tetap aman. Saat itu aku tidak langsung menggenjot Vagina Bu Maria, aku mendiamkan sejenak, Penis-ku di didalam liang Vagina Bu Maria. Sementara itu aku sesekali aku mencumbu bibir seksinya, dan,ā Ibu udah Siap belum ??? ā, tanyaku.ā Udah Zal, hari ini puasin ibu ya Zal ā, itu juga aku langsung menggenjot Vagina-nya sambil aku remas-remas payudara besarnya. Bu Maria hanya merem melek sambil menggigit bibir bawahnya. Nampaknya dia sangat menikmatinya, aku genjot dengan tempo cepat. Aku genjot vagina Bu Maria dengan posisi itu selama 15 menit.ā Zal⦠Sssss⦠ibu mau keluar nich⦠Aghhh⦠ā, ucap Bu ucapanya aku semakin mempercepat genjotanku dan tidak llama kemudian,ā Serrrr⦠Serrrr⦠Serrrr⦠ā,Terasa cairan hangat membanjiri penis-ku didalam liang vagina Bu Maria, hal itu menandakan Bu Maria telah mendapatkan orgasme pertamanya. Terasa sangat hangat sekali Penisku di dalam Vagina-nya. Masih dengan penis yang terbenam didalam vahina, aku menghentikan genjotankau sejenak, aku sengaja memberi dia waktu untuk istirahat sejenak,ā Gimana Bu, dilanjut nggak ??? ā, tanyaku.ā Lanjut dong Honey, ibu masih belum puas nich, ayo lanjut lagiā, jawabnya.ā okey deh Bu, tapi sekarang ibu gantian yang diatas yah ā, pintaku.ā Baiklah, sekarang ibu yang akan beraksi dan memuaskan kamu ā, itu juga aku langsung telentang dilantai dan Bu Maria mulai naik diatas tubuhku gini kami bercinta dengan gaya WOT women on top. Bu Maria-pun langsung mem egang Penisku dan langsung memasukkanya kedalam Vagina-nya itu. Bu Maria langsung beraksi, dia menaik turunkan pantatnya dengan lincahnya. Sementara Bu maria berada diatas, aku-pun tidak tinggal diam mengimbangi permainan Bu Maria dengan meremas payudara-nya dan terkadang Bu Maria mecumbu bibirku. kali ini durasi permainan kami agak lama, yaitu 20 menit dengan gaya sexs WOT itu. Tiba-tiba,ā Serrrr⦠Serrrr⦠Serrrr⦠ā,Bu Maria mendapatkan orgasme untuk kedua kalinya, padahal aku masih belum orgasme sama sekali. Karena belum mendapatkan klimaksku, kini aku meminta Bu Maria berganti posisi dengan gaya sex Doggie Style,ā Sekarang ibu nungging yah ā, ucapku.ā Iya sayang ā, jawabnya luar biasa, guruku ini, dalam posisi ini dia terlihat sangat sexy sekali, ucapku dalam hati ketika melihat tubuhnya dari belakang. Lalu dari belakang, jelas terlihat Vagina-nya yang merah merekah dan bekas lendir kawinya sendiri. Saat itu aku langsung membenamkan Penisku dari belakang dan langsung aku genjot Vagina-nya sambil meremas-remas payudara-nya dari belakang,ā Aghhh⦠Ooughhh.. Ssssā¦ā, desahku.ā Oughhh⦠Shit⦠Aghhh⦠lebih cepat sayang⦠lebih cepat lagi⦠Aghhhh⦠ā, akupun menggenjot guruku yang sexy ini dengan penuh birahi. 20 menit kami bermain diposisi tersebut, sementara Bu Maria sudah orgasme sebanyak 3 kali selama menit itu. tiba-tiba ada yang mendesak keluar dari Penisku,ā Zal⦠ibu mau keluar lagi⦠Aghhh⦠ā,ucap Bu Maria.ā Tahan dulu Bu⦠Rizal juga mau keluar nih, kita keluarin barengan yah ā, akupun menggenjot lebih cepat lagi dan,ā Crotttt⦠Crotttt⦠Crotttt⦠Crotttt⦠ā,Akhirnya kami orgasme bersamaan, dan air maniku tersembur memenuhi Vagina-nya. Setelah keluar semua, aku-pun cabut Penisku. Aku melihat ada sperma yang mengalir dari Vagina-nya karena saking banyaknya air mani yang aku keluarkan. Tidak terasa kami bercinta selama 1 jam lebh. Sejenak kami istirahat dan berbincang-bincang. Dalam perbincangan itu ternyata menurut Bu Maria, suaminya tidak bisa memuaskannya seperti saat berhubungan sexs senang sekali mendengarnya.ā Aku bisa memuaskan ibu kapan saja disaat ibu mau ā, kataku.ā Wah⦠kamu memang murid kesayangn ibu Zal, terima kasih ya Zal⦠Emuaach⦠ā, jawab Bu Maria sambil memeluk dan mencium cerita, kira-kira kami beristrahat selama 30 menit, kamipun berhubungan sexs lagi. kali ini kami bermain dikamar Bu Maria sendiri. kami bermain selama 1 jam dan selama itu Bu Maria sudah orgasme sebanyak 6 kali dan aku sebanyak 2 kali. Saat itu kami sangat menikmati permainan itu. Setelah berhubungan sex kamipun merasa lelah dan kami berdua tertidur pulas dikamaU terasa setelah terbangun jam menunjukna pukul sore. Kemudian setelah itu aku bergegas mengenakan pakainku dan aku berpamitan pulang, karena 1 jam lagi suaminya akan pulang. Sejak saat itu kami sering berhubungan sex jika ada kesempatan. Terkadang dirumahnya saat tidak ada suaminya, disekolah saat semua siswa dan guru pulang, atau kami menyewa hotel untuk sekedar berhungan 2 bulan kemudian Bu Maria memberitahuku kalau dia sedang mengandung dari hasil percintaan kami. Aku terkejut sekali mendengarnya, aku takut jika sampai ketahuan orang lain jika itu adalah anakku. Namun Bu Maria sangatlah cerdas, dia berkata padaku,ā Udah kamu nggak usah takut, ibu akan bilang pada suami ibu kalau ini adalah anaknya. Waktu itu setelah berhubungan sex denganmu, malam harinya ibu juga berhubungan sex dengan suami ibu untuk menghilangkan kecurigaan, jadi aman deh ā, ucap Bu Maria membuatku Bu Maria tahu kalau dia akan hamil, makanya dia bercinta dengan suaminya setelah dengan aku. aku mulai tenang sekarang. Selama 3 bulan sejak dia hamil, kami tidak lagi berhubungan sex karena takut mengganggu kesehatan calon bayinya. Ketika menginjak usia kehamilan 5 bulan, kamipun melakukannya lagi, hal ini juga berguna untuk membantu kelancaran persalinannya nanti. Pada kehamilannya kami lebih sering bercinta karena aku sangat menyukai bercinta dengan wanita hamil. Aku sering minta jatah ke Bu Maria, terkadang Bu Maria yang meminta, dia bilang karena itu cerita setelah kelahiran anaknya kami masih sering melakukannya kuramg lebih selama 1 tahun. Kami berhenti melakukan skandal itu ketika Bu Maria telah pindah keluar kota. Sungguh pengalaman dan hal yang menyenangkan untuku, karena dalam 2 tahun, aku terpuaskan oleh guru yang cantik dan hebat dalam berhubungan sex. Terima kasih Bu Maria. Semoga kita dapat mengulang momet itu kenbali. Selesai.
Nikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu Guru ā setelah sebelumnya ada kisah , kini ada cerita . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru ceritaNikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu GuruHai, namaku ryan, teman-teman memanggilku iyan dan aku tinggal di sukabumi. Tinggiku sekitar 150 cm, bentuk wajahku tidak mengecewakan, imut-imut kalau teman-teman perempuanku saja aku mulai dengan pengalaman pertamaku make loveā ML atau bercinta dengan seorang wanita yaitu guruku sendiri. Kejadiannya waktu aku masih kelas dua smp. Saat itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru-guru dari kelas yang lain. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. Tinggi badannya sekitar 155 cm. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, bentuk wajahnya oval dengan rambut lurus yang di potong pendek sebatas leher, sehingga memperlihatkan lehernya yang membuatku sangat tertarik adalah tonjolan dua bukit payudaranya yang cukup besar, bokongnya yang sexy dan bergoyang pada saat dia berjalan. Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. Kadang, entah sengaja atau tidak, dia balas menatapku sambil tersenyum kecil. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak pada kesempatan lain sambil menatapku dan memasang senyumnya, dia dengan sengaja menyilangkan kakinya sehingga menampakkan paha dan betisnya yang mulus. Di waktu yang lain dia bahkan sengaja menarik roknya yang sudah pendek di atas lutut dengan belahan disamping sambil memandangi wajahku, sehingga aku bisa melihat lebih dalam ke arah selangkangannya. Terlihat gundukan kecil di tengah, dia memakai celana dalam berbahan katun berwarna agak terkejut dan sedikit melotot dengan showā yang sedang dilakukannya. Aku memandang sekelilingku memastikan apa ada teman-temanku yang lain yang juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut. Ternyata mereka semua sedang sibuk mengerjakan soal-soal ujian dengan kembali memandang ke arah Ibu Netty, dia masih memandangku sambil tersenyum nakal. Aku membalas senyumannya sambil mengacungkan jempolku, kemudian aku teruskan mengerjakan soal-soal ujian di mejaku. Tentu saja dengan sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Netty yang masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali sedemikian rupa sehingga memperlihatkan dengan jelas selangkangannya yang 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aku bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas ujianku kepada Ibu Netty.āSudah selasai?ā katanya sambil tersenyum.āSudah, buā¦.ā jawabku sambil membalas senyumnya.āKamu suka dengan yang kamu lihat tadi?ā dia bertanya menganggukkan kepalaku, kami melakukan semua pembicaraan dengan berbisik-bisik.āApa saya boleh melihatnya lagi nanti bu?ā kataku memberanikan diri, masih dengan berbisik.āKita ketemu nanti di depan sekolah, setelah ujian hari ini selesai, ok?ā katanya sambil tersenyum yang menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku jadi panas itu di depan gerbang sekolah sambil menenteng tasnya bu Netty mendekati tempatku berdiri dan berkata,āyan, kamu ikuti saya dari belakangāAku mengikutinya sambil menikmati goyangan pinggul dan pantatnya yang aduhai. Ketika kami sudah jauh dari lingkungan sekolah dan sudah tidak terlihat lagi anak-anak sekolah di sekitar kami dia berhenti, menungguku sampai di sampingnya. Kami berjalan beriringan.āKamu benar-benar ingin melihat lagi?ā tanyanya memecah kesunyian.āLihat apa bu?ā jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi.āAh, kamu, suka pura-puraā¦ā Katanya sambil mencubit pinggangku tidak berusaha menghindari cubitannya, malah aku pegang telapak tangannya yang halus dan meremasnya dengan gemas. bu Netty balas meremas tanganku sambil memandangiku kami sampai pada satu rumah kecil, agak jauh dari rumah-rumah lain. Sepertinya rumah kontrakan, karena tidak terlihat tambahan ornamen bangunan pada rumah tersebut. Bu Netty membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu.āYan, masuklah. Lepas sepatumu di dalam, tutup dan kunci kembali pintunya!ā Perintahnya turuti permintaannya tanpa banyak bertanya. Begitu sampai di dalam rumah, bu Netty menaruh tasnya di sebuah meja, masuk ke kamar tanpa menutup pintunya. Aku hanya melihat ketika dengan santainya dia melepaskan kancing bajunya, sehingga memperlihatkan BH-nya yang juga terbuat dari bahan katun berwarna putih. Buah dadanya yang putih dan agak besar seperti tidak tertampung dan mencuat keluar dari BH tersebut membuatnya semakin sexy, kemudian dia memanggilku.āYan, tolong dong, lepasin pengaitnyaā¦ā katanya sambil buka pengait tali BH-nya, dengan wajah panas dan hati berdebar-debar. Setelah BH-nya terlepas dia membuka lemari mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya masih dengan posisi membelakangiku. T-shirt tersebut terlihat sangat ketat membungkus tubuhnya yang wangi. Kemudian dia kembali meminta tolong padaku, kali ini dia minta dibukakan risleting roknya!Aku kembali dibuatnya berdebar-debar dan yang paling parah, aku mulai merasa selangkanganku basah. Kemaluanku berontak di dalam celana dalam yang rangkap dengan celana panjang SMP ku. Ketika dia membelakangiku, dengan cepat aku memperbaiki posisi kemaluanku dari luar celana agar tidak terjepit. Kemudian aku buka risleting rok perlahan dia menurunkan roknya sehingga posisinya menungging di depanku. Aku memandangi pantatnya yang sexy dan sekarang tidak terbungkus rok, hanya mengenakan celana dalam putihnya, tanganku meraba pantat bu Netty dan sedikit meremasnya gemas.āUdah nggak sabar ya, Yan?ā Kata bu Netty.āMaaf, bu, habis bokong ibu sexy banget, jadi gemes sayaā¦.āāKalo di sini jangan panggil saya buā lagi, panggil tetehā aja ya?āāIya bu, eh, teh NettyāKonsentrasiku buyar melihat pemandangan di hadapanku saat ini, bu Netty dengan kaos T-shirt yang ketat, tanpa BH, sehingga puting susunya mencuat dari balik kaos putihnya, pusarnya yang sexy tidak tertutup, karena ukuran kaos T-shirt-nya yang pendek, celana dalam yang tadi pagi aku lihat dari jauh sekarang aku bisa lihat dengan jelas. gundukan di selangkangannya membuatku menelan ludah, pahanya yang putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalam mimpi.āGimana Yan, suka nggak kamu?ā Katanya sambil berkacak pinggang dan meliuk-liukkan pinggulnya.āKok kamu jadi bengong, Yan?ā Lanjutnya sambil terdiam terpaku memandanginya ketika dia memeluk leherku dan mencium bibirku. pada awalnya aku kaget dan tidak bereaksi, tapi tidak lama Kemudian aku balas ciuman-ciumannya, dia melumat bibirku dengan rakusnya, aku balas lumatannya.āMmmmmmmmmhhhhhhhhhhhā¦.ā Gumamnya ditengah ciuman-ciuman lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah payudaranya, aku dengan cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dengan lembut payudaranya dan kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras.āMmmmhhhhā¦.mmmmmhhhhhā Kali ini dia merintih usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yang tidak tertutup oleh kaos T-shirtnya, aku lanjutkan mengusap dan meremas-remas pantatnya yang padat dan sexy, lalu kulanjutkan dengan menyelipkan jari tengahku ke belahan pantatnya, kugesek-gesek kearah dalam sehingga aku bisa menyentuh bibir vaginanya dari luar celana dalam yang dipakainya. Ternyata celana dalamnya sudah sangat ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dengan gemas, tangannya yang lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu. Aku melepas pagutanku pada bibirnya dan membantunya melepas bajuku, kemudian kaos dalam ku, ikat pinggangku, aku perosotkan celana panjang abu-abuku dan celana dalam putihku Netty pun melakukan hal yang sama, dengan sedikit terburu-buru melepas kaos T-shirtnya yang baru dia pakai beberapa saat yang lalu, dia perosotkan celana dalam putihnya, sehingga sekarang dia sudah telanjang bulat. Tubuhnya yang putih mulus dan sexy sangat bersamaan kami selesai menelanjangi tubuh kami masing-masing, ketika aku menegakkan tubuh kembali, kami berdua sama-sama terpaku sejenak. Aku terpaku melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun. Aku sudah sering melihat tubuh telanjang, tetapi secara langsung dan berhadap-hapan baru kali itu aku yang sudah mengeras tampak kencang, ukurannya melebihi telapak tanganku, sejak tadi aku berusaha meremas seluruh bulatan itu, tapi tidak pernah berhasil, karena ukurannya yang cukup besar. Perutnya rata tidak tampak ada bagian yang berlemak sedikitpun. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Selangkangannya di tumbuhi bulu-bulu yang sengaja tidak dicukur, hanya tumbuh sedikit di atas kemaluannya yang mengkilap karena telanjang yang pernah aku lihat paling-paling dari gambar-gambar porno, blue film atau paling nyata tubuh ABG tetanggaku yang aku intip kamarnya, sehingga tidak begitu jelas dan kulakukan cepat-cepat karena takut ketahuan. Kebiasaan mengintipku tidak berlangsung lama karena pada dasarnya aku tidak suka bu Netty memandang lekat kemaluanku yang sudah tegang dan mengeras, pangkalnya di tumbuhi bulu-bulu kasar, bahkan ada banyak bulu yang tumbuh di batang kemaluanku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi.āYan, punyamu lumayan juga, besar dan panjang, ada bulunya lagi di batangnyaā katanya sambil kami tidak begitu jauh sehingga dengan cepat dia sudah meraih kemaluanku, sambil berlutut dia meremas-remas batang kemaluanku sambil mengocok-ngocoknya lembut dan berikutnya kepala kemaluanku sudah dikulumnya. Tubuhku mengejang mendapat emutan seperti itu.āOooohhhhā¦. enak tehā¦.ā rintihku semakin bersemangat dengan kuluman dan kocokan-kocokannya pada kemaluanku, sementara aku semakin blingsatan akibat perbuatannya itu. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalam tenggorokannya. Kepalanya dia maju mundurkan, sehingga kemaluanku keluar masuk dari mulutnya, sambil dihisap-hisap dengan rakus. Aku semakin tidak tahan dan akhirnyaā¦, jebol juga pertahananku. Spermaku menyemprot ke dalam mulutnya yang langsung dia sedot dan dia telan, sehingga tidak ada satu tetespun yang menetes ke lantai, memberiku sensasi yang luar biasa. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi.āAaaahhhh⦠ooooohhhhhā¦. teteeeeehhhhh!ā Teriakku tak tertahankan lagi.āGimana? enak Yan?ā Tanyanya setelah dia sedot tetesan terakhir dari kemaluanku.āEnak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiriā jawabku puas.āGantian dong teh, saya pengen ngerasain punya tetehā lanjutku sedikit memohon.āBolehā¦,ā katanya sambil menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yang rendah, kakinya masih terjulur ke langsung berlutut di depannya, kuciumi selangkangannya dengan bibirku, tanganku meraih kedua payudaranya, kuremas-remas lembut dan kupilin-pilin pelan puting payudaranya yang sudah mengeras. Dia mulai mengeluarkan rintihan-rintihan perlahan. Sementara mulutku menghisap, memilin, menjilat vaginanya yang semakin lama semakin basah. Aku permainkan clitorisnya dengan lidahku dan ku emut-emut dengan bibirku.āAaaaaahhhhh⦠ooooohhhhhh, Iyaaaaaaannnnnnnnā¦, aku sudah tidak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!āRintihannya semakin lama semakin keras. Aku sedikit kuatir kalau ada tetangganya yang mendengar rintihan-rintihan nikmat tersebut. Tetapi karena aku juga didera nafsu, sehingga akhirnya aku tidak terlalu memperdulikannya. Hingga satu saat aku merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aku merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aku hisap sebisaku semuanya, aku telan dan aku nikmati dengan rakus, tetes demi yang tadinya menjuntai ke lantai, kini kedua pahanya mengapit kepalaku dengan ketat, kedua tangannya menekan kepalaku supaya lebih lekat lagi menempel di selangkangannya, membuatku sulit bernafas. Tanganku yang sebelumnya bergerilya di kedua payudaranya kini meremas-remas dan mengusap-usap pahanya yang ada di atas pundakku.āYan, kamu hebat, bikin aku orgasme sampai kelojotan begini, belajar darimana?ā tidak menjawab, hanya tersenyum. Aku memang banyak membaca tentang hubungan sexual, dari majalah, buku dan internet. Sementara itu kemaluanku sudah sejak tadi menegang lagi karena terangsang dengan rintihan-rintihan nikmatnya bu Netty. Akupun berdiri, memposisikan kemaluanku didepan mulut vaginanya yang masih berkedut dan tampak basah serta licin itu.āAku masukin ya teh?ā Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku.āOooohhhhā¦ā rintihnya,āAaaahhhhā¦ā kubalas dengan rintihan yang sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalam vaginanya, hilanglah tiada tara aku rasakan, ketika batang kemaluanku masuk seluruhnya bergesekan dengan dinding vagina yang lembut hingga ke pangkalnya. Bu Netty merintih semakin kencang ketika bulu kemaluanku yang tumbuh di batang kemaluanku menggesek bibir vagina dan clitorisnya, matanya setengah terpejam mulutnya menganga, nafasnya mulai tersenggal-senggal.āAhh-ahh-ahh auuuu!āKutarik lagi kemaluanku perlahan sampai kepalanya hampir keluar. Kumasukkan lagi perlahan sementara rintihannya selalu di tambah teriakan kecil, setiap kali pangkal batang kemaluanku menghantam bibir vagina dan clitorisnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat, bibirku bergantian antara melumat bibirnya, atau menghisap puting payudaranya kiri dan kanan. Teriakan-teriakannya semakin menggila, kepalanya dia tolehkan kekiri dan kekanan membuatku hanya bisa menghisap puting payudaranya saja, tidak bisa lagi melumat bibirnya yang itu pinggulnya dia angkat setiap kali aku menghunjamkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang kini sudah sangat basah, sampai akhirnya,āIyaaaaaaaaannnnnnnnnnnā¦. aku mau keluar lagiiiiii⦠oooohhhhhh⦠aaahhhhhā teriakannya semakin memperhatikan dengan puas, saat dia mengejan seperti menahan sesuatu, vaginanya kembali banjir seperti saat dia orgasme di mulutku. Aku memang sengaja mengontrol diriku untuk tidak orgasme, hal ini aku pelajari dengan seksama, walaupun aku belum pernah melakukan ML sebelum itu. Bu Netty sendiri heran dengan kemampuan kontrol diriku. Setelah dia melambung dengan orgasme-orgasmenya yang susul- menyusul, aku cabut kemaluanku yang masih perkasa dan keras. Aku memberinya waktu beberapa saat untuk mengatur aku memintanya menungging, dia dengan senang hati melakukannya. Kembali kami tenggelam dalam permainan yang panas. Sekali lagi aku membuatnya mendapatkan orgasme yang berkepanjangan seakan tiada habisnya, aku sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan. Akhirnya menyemburlah spermaku, yang sejak tadi aku tahan, saking lemasnya dia dengan pasrah tengkurap diatas perutnya, aku menjatuhkan diriku berbaring di kejadian hari itu, aku sudah tidak lagi melakukan masturbasi, kami ML setiap kali kami menginginkannya. Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMP. Tapi bedanya, katanya lagi, aku lebih tahan lama saat bercinta bukan GR lho. Saat kutanya, apa tidak takut hamil?, dengan santai dia menjawab, bahwa dia sudah rutin disuntik setiap 3 bulan sekali suntik KB. by ā Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo.
Akhwat cantik berjilbab,kadang justru membuat penasaran dan punya daya tarik jika bertubuh montok,kadang tercetak jelas di balik kain cenderung alim, namun di balik semua itu ia tetaplah seorang wanita yang punya hasrat, nafsu, dan gejolak birahi yang siap menyerang kapanpun dan di Umi Faizah, ibu guru cantik sensual yang berjilbab, adalah guru bahasa inggris di sebuah SMU di xxxx Penampilannya yang anggun, dengan tubuh padat berisi yang selalu terbungkus gamis panjang, mengenakan kerudung cantik, semakin menambah anggun sosok akhwat berjilbab ini. Bu Umi berkulit kuning langsat bertampang Jawa, yang sangat cantik dan manis, dengan kulit putih bersih, tinggi badan sekitar 165 cm, potongan muka manis, agak memanjang dengan dibalut jilbab yang sangat menawan balik baju muslimnya..,tercetak tonjolan teteknya yang montok, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan perut yang rata, pinggulnya serasi dengan pantatnya yang montok berjilbab, saat berjalan kain panjangnya tertiup angin ā¦menampakkan cetakan tungkai pahanya dan kakinya terlihat panjang serasi dengan bentuk badannya..walau tertutup gamis panjang dan jilbab yang rapat, langkahnya terlihat sangat seksi dan Bu Umi dengan jilbabnya terlihat sangat kalem dan malu-malu. Hal ini rupanya menarik perhatian Pak Prapto, sang kepala sekolah. Pak Prapto sangat terkesan dengan penampilan Bu Umi, karena Bu Umi yang berumur 28 tahun, adalah seorang gadis yang sangat cantik,berjilbab anggun, alim dan akhwat berjilbab yang sopan dan alim Bu Umi agak risih juga terhadap Pak Prapto, karena setiap kali Pak Prapto lewat depan ruangannya, Pak Prapto selalu melirik dan melempar senyum kepada Bu Umi. Kalau kebetulan Bu Umi tidak melihat keluar, maka Pak Prapto akan mendehem atau membuat gerakan-gerakan yang menimbulkan suara, sehingga Bu Umi akan terpancing untuk melihat keluar. Agak ngeri juga melihat tampang Pak Prapto yang berewokan itu dengan badannya yang gelap dan tinggi besar. Bu Umi telah mempunyai pacar, yang orang Jawa juga dan badan pacarnya agak ceking dan tidak terlalu tinggi, kurang lebih sama tingginya dengan Bu sekolah tempat Bu Umi mengajar, setiap jam pulang sekolah, yaitu jam 13 para karyawan termasuk para guru dan staff pulang semuanya, kecuali guru yang akan mengajar ekstra itu hari Kamis,Bu Umi dapat jatah mengajar ekstra kurikuler, hingga ia harus menunggu dari jam 13 sampai jam Dengan jilbab kerudung warna biru tua ,mengenakan baju panjang terusan berbahan kain halus yang jatuh, berwarna merah muda yang memakai kancing depan dari atas sampai batas perut,ia kelihatan teramat cantik dan manis, apalagi kulitnya yang putih kuning memang sudah jam pulang, suasana di lantai 2 sangat sepi, hanya ditunggui oleh satpam yang duduk di depan pintu luar dekat lift. Untuk menghilangkan lelah setelah sejak pagi mengajar,Bu Umi istirahat sambil makan makanan yang dibawanya dari Pak Prapto melintas di depan ruangan dan terus menuju ke bagian ruangan sebelah barat. Pak Prapto memutar kunci pada pintu keluar yang tertutup. Setelah itu Pak Prapto kembali menuju ke ruangan Bu Umi . Secara perlahan-lahan Pak Prapto mendekati ruangan Bu Umi, dan mengintip ke dalam. Bu guru berjilbab itu sedang berdandan membetulkan kerudungnya, merapikan gamis panjangnya yang mewah, menghadap ke cermin yang memang disediakan di suara pintu terkunci Bu Umi menoleh ke belakang dan, tiba-tiba mukanya menjadi pucat. berbalik sambil berkata, āPak, apa-apaan ini, kenapa anda masuk ke ruangan saya dan mengunci pintunya?ā, tapi Pak Prapto hanya memandang Bu Umi dengan tersenyum tanpa berkata Umi semakin panik dan berkata, āHarap anda segera keluar atau saya akan berteriak!ā.Tapi dengan kalem Pak Prapto berkata, āsilakan saja nona manis.., apabila kamu mau bikin skandal dan setiap orang di sekolah ini akan menggosipkan kamu selama-lamanyaā.Mendengar itu Bu Umi yang pada dasarnya pemalu menjadi ngeri juga akan akibatnya apabila ia berteriak. Bagaimana dia akan menaruh mukanya di hadapan teman-temannya sekantor apabila terjadi skandal. Kala akhwat cantik berjilbab itu berada dalam keraguan, dengan cepat Pak Prapto berjalan medekat ke arah Bu Umi. Karena ruangan kerja yang sempit , begitu dirinya mundur untuk menghindar, dia langsung kepepet pada meja kerja yang berada di belakangnya. Apalagi dengan gamis panjangnya yang melilit tubuhnya, ia tak bisa bebas cepat kedua tangan Pak Prapto yang penuh dengan bulu tersebut memeluk badan Bu Guru berjilbab yang montok itu dan mendekapkan ke tubuhnya. Dalam sekejap badan bu Umi yang sangat halus dan ranum, telah sepenuhnya berada dalam pelukan lelaki tua memegang kedua lengan bagian atas Bu Umi dekat bahu, sambil mendorong badan Bu guru berjilbab itu hingga tersandar pada meja, Pak Prapto mengangkat badan Bu Umi dan mendudukkannya di atas meja kerja Bu Umi yang penuh buku-buku bahasa inggris itu. Kedua tangan Umi diletakan di belakang badan dan dipegang dengan tangan beringas Pak Prapto menciumi wajah cantik dan manis yang masih mengenakan kerudung itu. Nampak Prapto seperti anjing kelaparan menyosor-nyosor wajah ayu Bu Umi, sementara akhwat cantik berjilbab itu hanya bisa kanan Pak Prapto tiba-tiba turun kebagian bawah tubuh Bu Umi dan meraih ujung kain panjang di bagian bawah, sejurus kemudian diangkatnya baju panjang itu tinggi-tinggi hingga tersingkaplah apa yang selama ini tersembunyi. Pak Prapto berhasil menyaksikan akhwat itu dari ujung kaki, betis, sampai pangkal paha. Lalu tangannya meremas-remas bokong kenyal akhwat ayu Pak Prapto dirapatkan diantara kedua kaki Bu Umi yang tergantung di tepi meja dan paha Pak Prapto yang sebelah kiri menekan rapat pada tepi meja sehingga kedua paha Bu Umi terbuka. Ia sengaja tidak melepas gamis dan kerudung akhwat ayu itu. Ia ingin menyetubuhi akhwat itu dengan membiarkan gamis dan jilbabnya tetap terpakai. Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang kiri Pak Prapto yang memegang kedua tangan akhwat berjilbab itu di belakang badan Bu Umi dan ditekankan pada pantat ke depan, sehingga badan akhwat berjilbab yang sedang duduk di tepi meja, terdorong dan kemaluan Bu Umi melekat rapat pada paha sebelah kiri Pak Prapto yang berdiri kanan Pak Prapto yang bebas dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju panjang terusan yang dikenakan Bu Umi sementara Bu Umi hanya bisa menggeliat-geliat.āJanganā¦,AAAAAAAAAAAHHHHH⦠jangan lakukan itu!, stooopppā¦, stooppppā, akan tetapi Pak Prapto tetap melanjutkan aksinya saja baju bagian depan Bu Umi telah terbuka sampai sebatas perut, sehingga kelihatan teteknya yang montok itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Tetek yang kuning dan kenyal itu seolah ingin lepas dari BH yang rata dan mulus itu terlihat sangat merangsang. Dengan lincah tangan kanan Pak Prapto bergerak ke belakang badan Bu Umi dan membuka pengait BH . Kemudian Pak Prapto menarik ke atas BH Nu Umi hingga terpampang kedua tetek Bu Umi Faizah yang montok sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda mencuat naik turun dengan cepat karena nafas yang tidak teratur.āOooohhā¦, OOOOOOUUUUGGHHHHā¦.ooohhā¦, jaanggaannnā¦, jaannnggaann!ā.Erangan akhwat cantik berjilbab itu tidak dipedulikan oleh pria tersebut, malah Prapto menyingkapkan kerudungnya hingga terlihat kupingnya mulut Pak Prapto mulai menciumi belakang telinga Bu Umi dan lidahnya bermain-main di dalam kuping bu guru berjilbab itu. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan perempuan berjilbab itu menggeliat-geliat hingga tanpa terasa Umi Faizah mulai terangsang oleh permainan Pak Prapto Pak Prapto berpindah dan melumat bibir Bu Umi dengan ganas, lidahnya bergerak-gerak menerobos ke dalam mulut dan menggelitik-gelitik lidah Bu Umi.āaahhā¦,AAAAAGGHHHHHHā¦.UUHHHā¦ā¦AAAAAAAAAHHHHHHHHHHā¦ā¦ UOUUUUUEHHMMM hmmā¦, hhmmā, terdengar suara mengguman dari mulut Bu Umi yang tersumbat oleh mulut Pak Bu Umi yang tadinya tegang mulai agak melemas, mulut Pak Prapto sekarang berpindah dan mulai menjilat-jilat dari dagu turun ke leher, kepala Bu Umi tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arah Pak Prapto, teteknya yang besar bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arah lelaki tua Prapto langsung bereaksi, tangan kanannya memegangi bagian bawah tetek Bu Umi mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya tetek yang sebelah kanan menjadi sasaran mulut Pak Prapto. Tetek yang kenyal itu hampir masuk semuanya ke dalam mulut Pak Prapto yang mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Lidahnya bermain-main pada puting hingga tetek Umi segera bereaksi menjadi keras. Terasa sesak nafas akhwat alim ini menerima permainan Pak Prapto yang lihai itu. Badan nya terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan,āSssshhā¦, ssssshh..SSSSSHHHHHHHHā¦ā¦OOOOOHHHHHā¦AAUUUHHā¦, aahhā¦, aahhā¦, ssshhā¦, sssshhā¦, jangaannā¦, diiteeruussiinnā,Mulut Pak Prapto terus berpindah-pindah dari tetek yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting tetek akhwat itu secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Bu Umi Faizah guru cantik berjilbab itu kini benar-benar telah lemas menerima perlakuan ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badannya tersentak, karena dia merasakan tangan Pak Prapto mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena baju gamis panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Bu Umi mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan mencoba menghindari tangan lelaki tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci oleh Pak Prapto, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan adalah hanya mengerang,āJaanngaannnnā¦, jaannngggannnā¦, diitteeerruusiinā, akan tetapi suaranya semakin lemah kondisi seperti itu, Pak Prapto yang telah berpengalaman, yakin bahwa akhwat ayu berjilbab ini telah berada dalam genggamannya. Aktivitas tangan Pak Prapto makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha mulus akhwat itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas. Tiba-tiba jarinya menyentuh bibir memek Bu badan akhwat itu tersentak , āaahhā¦, jaannggaan!āMula-mula hanya ujung jari telunjuk Pak Prapto yang mengelus-elus bibir memek Bu Umi yang tertutup celana dalam, akan tetapi tak lama kemudian tangan kanan Pak Prapto menarik celana dalam itu dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Bu Guru berjilbab itu. Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjang yang kian kusut Umi Faizah tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatan Pak Prapto ini. Sekarang dirinya dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai celana dalam dan kedua teteknya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka nya yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang benar-benar semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati memeknya. Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang ekspresi muka akhwat cantik yang masih memakai jilbab duduk mengangkang,kain gamisnya terangkat tinggi dan telah telanjang di tubuh bagian bawah ini.. yang tak berdaya seperti itu, makin membangkitkan nafsu birahi lelaki tersebut. Pak. Prapto melihat ke arah jam yang berada di dinding, pada saat itu baru menunjukan pukul berarti dia masih punya waktu kurang lebih satu jam untuk menuntaskan nafsunya itu. Pada saat itu Pak. Prapto sudah yakin bahwa dia telah menguasai situasi, tinggal melakukan tembakan terakhir menyia-nyiakan waktu yang ada, Pak Prapto, dengan tetap mengunci kedua tangan Bu Umi, tangan kanannya mulai membuka kancing dan retsliting celananya, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan celana dalam-nya. Pada saat celana dalam-nya terlepas, maka kontol Pak Prapto yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Pak Prapto agak merenggangkan badannya, hingga terlihat oleh Bu Umi kontol yang sedang mengangguk-angguk itu, badan akhwat berjilbab itu tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua paha lelaki Tua itu. Benda tersebut hitam besar kelihatan gemuk dengan urat yang melingkarā¦., sangat panjangā¦, sampai di atas pusar lelaki tersebut, dengan besarnya kurang lebih 6 cm dan kepalanya berbentuk bulat lonjong seperti jamur. Tak terasa dari mulut Bu guru berjilbab itu terdengar jeritan tertahan, āIiihhā, disertai badannya yang belum pernah melihat kontol sebesar itu. Bu Umi merasa ngeri. āBisa jebol memekku dimasuki kontolnyaā, gumannya dalam hati. Namun ia tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada pesona tersendiri hingga pandangan matanya seakan-akan terhipnotis, terus tertuju ke benda itu. Pak Prapto menatap muka cantik yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, āKau Cantik sekali Umiā¦gumam Pak Prapto mengagumi kecantikan akhwat dengan lembut Pak Prapto menarik tubuh yang cantik itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Pak Prapto berdiri menghadap langsung ke arah Bu Umi dan karena yakin bahwa Umi telah dapat ditaklukkannya, tangan kirinya yang memegang kedua tangan akhwat cantik ini, dilepaskannya dan langsung kedua tangannya memegang kedua kaki bu Umi, bahkan dengan gemas ia merentangkan kedua belah paha lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkangan akhwat berjilbab itu Nafas laki-laki itu terdengar mendengus-dengus memburu. Biarpun kedua tangannya telah bebas, tapi Bu Umi tidak bisa berbuat apa-apa karena di samping badan Pak Prapto yang besar, Bu Umi sendiri merasakan badannya amat lemas serta panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh suatu sensasi yang menggila, apalagi melihat tubuh Pak Prapto yang besar berbulu dengan kemaluannya yang hitam, besar yang pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan pangkalnya yang di tumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam gempal birahi kedua manusia itu semakin membaraā¦Prapto semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati tubuhnya .Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan baju panjang muslimnya. Sebentar-sebentar Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang memegang kedua paha Bu Umi dan merentangkannya lebar-lebar, Pak Prapto membenamkan kepalanya di antara kedua paha Umi. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar memek yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Bu Umi hanya bisa memejamkan mata,āOoohh..OOOOHHHHā¦., nikmatnyaā¦,AAAUUUGGHHHHā¦AAAAAAAAAAAAAAAHHHH⦠ooohh!ā, ia menguman dalam hati, mulai bisa menikmatinya, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian.āOoooohh..AAAAAAAAAAA ā¦.HHHHā¦OOOHHā¦OOWWWWā¦, hhmm!ā, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya.āPaakkkā¦, aku tak tahan lagiā¦!ā, Bu Umi memelas sambil menggigit Umi Faizahā¦.guru bahasa anggris yang cantik berjilbab ituā¦.. tidak bisa menahan lagi, dia telah diliputi nafsu birahi,perasaannya yang halus, terasa tersiksa antara rasa malu karena telah ditaklukan oleh orang Tua yang kasar itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur tubuhnya akibat serangan-serangan mematikan yang dilancarkan Pak Prapto yang telah bepengalaman rupanya lelaki Tua itu tidak peduli, bahkan amat senang melihat Bu Umi sudah mulai merespon atas cumbuannya itu. Tangannya yang melingkari kedua pantat Bu Umi kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua tetek dengan sangat serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Pak Prapto ini, Bu Umi benar-benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup. āPaakkkā¦, aakkhhā¦AAAAAAAAAKKKKHHHHā¦.EENNNAAAAAAKKā¦..ENAAAAKK Kā¦..TERUUUUUUUUUSSSSSSSSSā¦TERUUUUUUSSā¦ā¦ā¦, aakkkhh!ā, akhwat ayu berjilbab itu mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Pak Prapto untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambut Pak Prapto keras-keras. Kini ia tak peduli lagi akan bayangan pacarnya dan kenyataan bahwa lelaki Tua itu sebenarnya sedang memperkosanya, perasaan dan pikirannya telah diliputi olen nafsu birahi yang menuntut untuk dituntaskan. Akhwat ayu berjilbabā¦yang lemah lembut ini⦠benar-benar telah ditaklukan oleh permainan laki-laki Tua yang dapat membangkitkan makin gemas menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini menggeliat-geliat menahan Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng Umi Faizah benar-benar berada dalam Birahi yang membakar Pak Prapto melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Bu Umi yang masih terduduk di tepi meja, ditariknya akhwat cantik itu dari atas meja dan kemudian Pak Prapto gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Bu Umi ke bawah, sehingga sekarang posisi akhwat berjilbab itu berjongkok di antara kedua kaki berbulu Pak Prapto dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Bu Umi Faizahā¦tahu apa yang diingini lelaki itu..tanpa sempat berpikir lagi, tangan Pak Prapto meraih belakang kepala Umi dan dibawa mendekati kontol Pak Prapto, yang sungguh luar biasa itu. kepala kontol Pak Prapto telah terjepit di antara kedua bibir mungil BU Umiā¦., dicobanya membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu Bu Umi Faizah mulai mengulum alat vital Pak Prapto ke dalam mulutnya, hingga membuat lelaki Tua itu melek merem keenakan. OOoooohhhhhh..TERUUUUUUSSSā¦ā¦.Bu Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦ .Ummiiiiā¦ā¦..teruuuusssssā¦ā¦ooooggghhhā¦ā¦Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut yang sensual, itupun ā¦hampir sesak nafas dibuatnya. Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang Kelihatan bu guru berjilbab yang cantik itu, menghisapā¦, mengulum serta mempermainkan batang kontol keluar masuk ke dalam benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidah bu Umi menyapu kepalanya. Rupanya akhwat cantik berjilbab itu mahir juga bermain oral sexā¦Bibirnya yang seksi dan wajahnya yang cantikā¦.begitu memukau hati Pak Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦.Ummiiiiā¦ā¦..teruuuusssssā¦ā¦ooooggghhhā¦ā¦Beberapa saat kemudian Pak Prapto melepaskan diri, ia mengangkat badan Bu Umi yang jilbab dan baju panjang terusannya masih terpakai ituā¦.diangkatnya baju kurung yang halus itu ke atas hingga pangkal pahanya yang putih berrsih ā¦..membaringkan di atas meja dengan pantat terletak di tepi meja, kaki kiri guru berjilbab itu diangkatnya agak melebar ke samping, di pinggir pinggang lelaki tersebut. Kemudian Pak Prapto mulai berusaha memasuki tubuh bu Umiā¦ā¦ Tangan kanan Pak Prapto menggenggam batang kontolnya yang besar ā¦dan kepala kontolnya yang membulat itu digesek-gesekkannya pada clitoris dan bibir kemaluan akhwat ituā¦ā¦Oooohhhhā¦sssshhhhhā¦SSHHHHā¦..AUUUUWWā¦ā¦OOOOOUUU HHHHā¦ā¦AAAAHHHH..EEENNAAAAAKKā¦ā¦.ENAAAAAAKā¦ā¦AAAAAAAA AUUUUUWWWā¦.TERUUUUUUUSSSSSā¦.YEAHā¦..UUUUHHOOOOOHHHH ā¦. AHā¦ENAAAAKKKā¦ā¦akhwat berjilbab itu mengerangā¦mendesis nikmatā¦, hingga merintih-rintih melawan badai birahi yang menerpa, kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Pak Prapto terus berusaha menekan kontolnya ke dalam kemaluan Bu Umi yang memang sudah sangat basah itu, akan tetapi sangat sempit untuk ukuran kontol Pak Prapto yang besar .Sementara denyut-denyut kemaluan Bu Umi Faizah semakin liar menggoyang dan memilin-nilin kontol hanya bisa berteriakā¦.ooohā¦enaaaakkkkkā¦.TERUUUUUUSSS. ā¦ā¦Bu Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦ .Ummiiiiā¦ā¦..Umi Faizaaahhā¦Umi Faizaahhhā¦.UMI FAIZAHHHHH..UMI FAIZAAAAHHHHā¦..ENAAAAKKKKā¦.teruuuusssssā¦ā¦ooooggghh hā¦ā¦Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦. Pelahan-lahan kepala kontol Pak Prapto itu menerobos masuk membelah bibir kemaluan akhwat itu⦠Ketika kepala kontol lelaki Tua itu menempel pada bibir kemaluannya, bu guru berjilbab itu mendesis ooohhā¦..oughā¦.aahhhā¦ā¦teruuusssssssā¦ā¦saluran memeknya ternyata panas dan berusaha memahami kondisi itu, namun semua pikirannya segera lenyap, ketika lelaki itu memainkan kepala kontolnya pada bibir kemaluannya yang menimbulkan suatu perasaan geli yang segera menjalar ke seluruh tubuhnya. Dalam keadaan gamang dan gelisah itu, dengan kasar Pak. Prapto tiba-tiba menekan pantatnya kuat-kuat ke depan sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Bu Umi, rambut lebat pada pangkal kontol lelaki tersebut mengesek pada kedua paha bagian atas dan bibir kemaluan Bu Umi yang makin membuatnya kegelian, sedangkan seluruh batang kontolnya amblas ke dalam liang memek akhwat berjilbab kuasa menahan diri, dari mulut Bu Umi terdengar jeritan halus tertahan, āAduuuh!.., ooooooohh.., aahhā,ooouuwwā¦ā¦enaakkkā¦ā¦.sshhhā¦ā¦..enaaaaaaa aaaakkkkkā¦.aku suka kontolmuuuā¦ā¦.ENNNNNAAAAAAKKKKā¦..ENAAAAAAKā¦ā¦OOOHHHH ā¦ā¦AUUUUUWW ā¦.PRAPTO TERUUUUUUUSSSSā¦..ENTOT AKU TERUUUUUSSā¦ā¦MASUKKAN KONTOOLMUā¦..YAā¦ENAAAAAAAAKKKā¦ā¦AAAAAAAAAAAGGHHHHā¦. mulutnya meracau tak menentu disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Bu Umi mencengkeram dengan kuat pinggang Pak Prapto. Perasaan sensasi luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai dirinya, hingga badannya mengejang beberapa ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah dilanda birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦. Sementara Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari,kerudungnya kian kusut karena lonjakan kepala menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya aduuuuhhā¦.OOhhā¦..auhhhā¦..augghhā¦ennaaaaakkkkkkkkkk kkkkkkā¦..AAHHHHHHHHHHHā¦.AAAAAAAAAAAAUUUUUUHHHHHHHH ā¦..teruuuuuuusssssss..bibir Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan yang besar terguncang ke sana ke mari mengikuti hentakan tubuh Pak Praptoā¦akhwat itu benar-benar berada dalam lautan BIRAHI. Pak Prapto cukup mengerti keadaan akhwat cantik ini, ketika dia selesai memasukkan seluruh batang kontolnya, dia memberi kesempatan kemaluan Bu Umi untuk bisa menyesuaikan dengan kontolnya yang besar merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat anggun yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang . . Beberapa saat kemudian Pak Prapto mulai menggoyangkan pinggulnya, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat. Seterusnya pinggul lelaki Tua itu bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Bu guru cantik berjilbab ini berusaha memegang lengan pria itu, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan kontol lelaki tersebut pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Bu Umi mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajah gelap lelaki Tua yang sedang menatapnya, dengan takjub. Akhwat ayu ini berusaha bernafas dan ⦠ā āPaakā¦, aahhā¦, ooohhā¦, ssshhā, sementara pria tersebut terus menyetubuhinya dengan Umi Faizahā¦.guru bahasa inggris yang cantik ituā¦.sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Pak Prapto menggerakkan tubuhnya, ohhhhhhhhhhhhhhā¦.. AAAHHHHHHā¦. ENAAAAAKK⦠TERUUUUUUUSIINā¦. GENJOT TERUUSā¦ā¦ā¦ā¦enaaaaaaaakkkkā¦ā¦teruuuuusssā¦ā¦..oouuwwā¦ā¦. gesekan demi gesekan di dinding liang memeknya, sungguh membuat nya melayang-layang dalam sensasi kenikmatan yang belum pernah dia alami. Setiap kali Pak Prapto menarik kontolnya keluar, Bu Umi merasa seakan-akan sebagian dari badannya turut terbawa keluar dari tubuhnya dan pada gilirannya Pak Prapto menekan masuk kontolnya ke dalam memek nya, maka klitoris nya terjepit pada batang kontol Pak Prapto dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang kontol Pak. Prapto yang berurat itu. OOoooohhhhhhhhhhā¦..aduuuuhhhā¦.enaaaakkkā¦.mulut cantik itu benar-benar sudah tak terkontrolā¦.Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan akhwat cantik itu menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan rintihanā¦..desis nafasā¦.dan keringat yang membanjiri tubuh bu Umiā¦..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦.Lelaki tersebut terus menyetubuhi Bu Umi dengan cara itu. Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Umi dan meremas-remas kedua tetek Bu Umi secara bergantian. ..ia dapat merasakan puting susunya sudah sangat mengeras, runcing dan ayu berjilbab ini bisa melihat bagaimana batang kontol yang hitam besar dari lelaki Tua itu keluar masuk ke dalam liang kemaluannya yang sempit. Bu Umi selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalamnya. Kemaluannya hampir tidak dapat menampung ukuran kontol Pak Prapto yang super besar itu. Akhwat ayu berjilbab itu menghitung-hitung detik-detik yang berlalu, ia berharap lelaki Tua itu segera mencapai klimaksnya, namun harapannya itu tak kunjung terjadi. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuat lelaki itu segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi Pak Prapto terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai Umi semakin tak seimbang tubuhnya,kepalanya tergoyang ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya Ohhā¦..auhhhā¦..augghhā¦eennnnnnnaaaaak kkkkkkkkkkkkkkkā¦..teruuuuuuusssssss..mulut cantikr Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan tiba-tiba Bu Umi ā¦guru bahasa Inggris yang cantik berjilbab itu ..merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan ketika bersetubuh dengan pacarnya, rasanya seperti ada kekuatan dahsyat pelan-pelan bangkit di dalamnya, perasaan yang tidak diingininya, tidak dikenalnya, keinginan untuk membuat dirinya meledak dalam kenikmatan. .. merasa dirinya seperti mulai tenggelam dalam genangan air, dengan gleiser di dalam memeknya yang siap untuk membuncah setinggi-tingginya. Saat itu dia tahu dengan pasti, ia akan kehilangan kontrol, ia akan mengalami orgasme yang luar biasa dahsyatnya. Ia ingin menangis karena tidak ingin itu terjadi dalam suatu persetubuhan yang sebenarnya ia tidak rela, yang merupakan suatu perkosaan itu. Ia yakin sebentar lagi ia akan ditaklukan secara total oleh monster Tua itu. Jari-jarinya dengan keras mencengkeram tepi meja, ia menggigit bibirnya, memohon akal sehatnya yang sudah kacau balau untuk mengambil alih dan tidak membiarkan memeknya menyerah dalam suatu penyerahan Umi Faizahā¦guru manis berjilbab ituā¦..berusaha untuk tidak menanggapi lagi. Ia memiringkan kepalanya, berjuang untuk tidak memikirkan percumbuan lelaki tersebut yang luar biasa. Akan tetapiā¦, tidak bisa, ini terlalu nikmatā¦, proses menuju klimaks rasanya tidak dapat terbendung lagi. Orgasmenya tinggal beberapa detik lagi, dengan sisa-sisa kesadaran yang ada akhwat ayu ini masih mencoba mengingatkan dirinya bahwa ini adalah suatu pemerkosaan yang brutal yang sedang dialaminya dan tak pantas kalau dia turut menikmatinya, akan tetapi bagian dalam memeknya menghianatinya dengan mengirimkan signal-signal yang sama sekali berlawanan dengan keinginannya itu, Bu Umi merasa sangat tersiksa karena harus menahan sesuatu melintas pada pikirannya, buat apa menahan diri?, Supaya membuat laki-laki ini puas atau menang?, persetan, akhirnya ia membiarkan diri terbuai dan larut dalam tuntutan badannya dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, āOooohā¦, oooooohā¦, aahhmmā¦, ssstthh!ā. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak danā¦AAAAAAAAAAAAhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦OOOOOOOOUUUGHHHHHHH.. ,akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Akhwat berjilbab itu terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana kontol hitam besar Pak Prapto tetap terjepit di dalam liang proses orgasme yang dialami Bu Umi.. memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan oleh Pak Prapto, dimana kontolnya yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang memek dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang kontolnya serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha kontolnya, terlebih-lebih pada bagian kepala kontolnya setiap terjadi kontraksi pada dinding memek NBu Umi, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. perasaan Pak Prapto seakan-akan menggila melihat akhwat berjilbab yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang kontolnya yang hitam besar aghhhā¦..ssshhhhā¦ā¦..oouugghhā¦ā¦rintihan dan desis kenikmatan keluar dari mulut akhwat ituā¦. beberapa menit kemudian Pak Prapto membalik tubuh yang telah lemas itu hingga sekarang Bu Umi setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arah Pak Prapto. Pak Prapto ingin melakukan doggy style lelaki Tua itu kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah tetek Bu Umi yang montok..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya bu Umu Faizah kian kusut ituā¦. yang kini menggantung ke kedua kaki setengah tertekuk, ia menyingkapkan kain gamis panjang yang menghalangi perlahan-lahan lelaki tersebut menggosok-gosok kepala kontolnya yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam memek Bu Umi pada permukaan lubang kemudian menempatkan kepala kontolnya pada bibir kemaluan Bu Umi dari sedikit dorongan, kepala kontol tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan ā¦.Aaaaahhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦.ooohhhhā¦ā¦Bu Umi meracauā¦..Kedua tangan Pak Prapto memegang pinggul Bu Umi dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan bu guru itu tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki bug guru berjilbab itu dikaitkan pada paha laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut menarik pinggul Bu Umi ke arahnya, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Umiā¦ooohhhhhhh ā¦..Oooooooh!ā, kontol laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang memeknya dan Pak Prapto terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Bu Umi yang setengah terangkat. Selanjutnya dengan ganasnya Pak Prapto memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kontolnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang memek guru berjilbab yang ketat itu. Sebagai seorang akhwat Jawa yang se tiap hari minum jamu, Bu Umi Faizahā¦guru cantik berjilbab itu memiliki daya tahan alami dalam bersetubuh. Tapi bahkan kini i kewalahan menghadapi Pak Prapto yang ganas dan kuat itu. Laki-laki itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir setengah jam ia melakukan aktivitasnya dengan tempo permainan yang masih tetap tinggi dan semangat tetap menggebu-gebu. OOOhhhhhā¦.yeeesssā¦ā¦oohhhhā¦..aduuuuhhhā¦..agghhhā¦ā¦ā¦ā¦ ..ennaaaaaaaaaaakkkkkkā¦ā¦.Pak Prapto merubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan ditariknya akhwat berjilbab itu duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuan Pak Prapto. Pak Prapto mengangkat kain gamis/jilbab baju panjang Bu Umiā¦..menempatkan kontolnya pada bibir kemaluan nya dan mendorongnya sehingga kepala kontolnya masuk terjepit dalam liang memek akhwat berjilbab ituā¦, sedangkan tangan kiriPak Prapto memeluk pinggul Bu Umi dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kontol Pak Prapto menerobos masuk ke dalam kemaluan nya Tangan kanan Pak Prapto memeluk punggung Bu Umi dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan akhwat ayu melekat pada badan Pak Prapto. Kedua tetek nya terjepit pada dada Pak. Prapto yang berambut lebat itu dan menimbulkan perasaan geli yang amat sangat pada kedua puting susunya setiap kali bergesekan dengan rambut dada Pak Prapto. Bu Umi Faizah merintih⦠ooooohhhhā¦ā¦.aouuuwwwwā¦ā¦. Kepalanya tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulut Pak Prapto bisa melumat bibir akhwat ayu yang agak basah terbuka Umi semakin aktifā¦ā¦..mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga kontol yang besar itu seakan mengaduk-aduk dalam memeknya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Bu Umi merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terusā¦ā¦ā¦, terusā¦ā¦., bu guru berjilbab itu tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih aooooooooouhā¦..oohhā¦ā¦yesssā¦.ssshhhhhā¦ā¦.aduuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦eennaaaaaaakk k ANAAAAAAAKKKKKā¦.OOOUUUHHā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, akhwat ayu itu tak peduli lagi, āAaduuuh..ADDDUUUUHHHHā¦ā¦ā¦ooohā¦..aaauuwwwwā¦..,eehgg hghhhh..AUUUUWWWā¦.ENNNNAAKKKā¦..NIKMAAAAAATTTā¦..ā, akhwat berjilbab itu memekik lirih sambil menjambak rambut laki-laki yang memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuan Pak Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanyaOOhhā¦..auhhhā¦..augghhā¦eennnnnnnaaaaakkkkkkk kkkkkkkkkā¦..teruuuuuuusssssssā¦..Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi seekor kuda betina yang liar dan ganas, buas dan hebat rasa kenikmatan orgasme kedua yang melanda dirinya. Sungguh ironi memang, gadis ayu yang lemah gemulai..sopanā¦.. alim dan berjilbab⦠kini mendapatkan kenikmatan maksimal justru bukan dengan kekasihnya, akan tetapi dengan orang asing yang sedang laki-laki itu menggendong dan meletakkan akhwat berjilbab itu di atas meja dengan pantat terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Pak Prapto mengambil posisi diantara kedua paha akhwat cantik berjilbab ituā¦yang ditariknya mengangkang, dan dengan tangan kanannya menuntun kontolnya ke dalam lubang memek yang telah siap di depannya. Kembali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya dengan kain baju terusan panjang yang kian kusut ituā¦.Laki-laki itu mendorong kontolnya masuk ke dalam dan menekan badannya setengah menindih tubuh Bu Umi yang telah pasrah oleh kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh lelaki tersebut. Pak Prapto memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Bu Umi yang terkapar lemas di atas lelaki Tua itu terus berpacu diantara kedua paha akhwat cantik BERJILBAB itu, badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan kontol lelaki tersebut. Akhwat ini benar-benar telah KO dan dibuat permainan sesukanya oleh si Tua yang perkasa itu. Umi Faizah kini benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu oooohhhā¦ā¦aagghhā¦ā¦.uuuhhhā¦.EEENNAAAK.. KONMTOLMU ENAAAAAAKā¦AKU SUKA KONTOLOMUUUā¦ā¦ā¦..OOOHHHHā¦.oohhhhā¦ā¦.aahhhhā¦ā¦oouuuggh hā¦ā¦.ennnaaakkkkā¦ā¦oo ohhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.yeesssā¦ā¦egghhhhā¦ā¦ā¦ooohhhā¦ā¦.aaahhhhhhhhhh hā¦ā¦., kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Lelaki itu melihat ke arah jam yang terletak di dinding ruangan kerja tersebut, jam telah menunjukan pukul berarti telah 1 jam dia menggarap gadis ayu berjilbab tersebut dan sekarang dia merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam kontolnya yang menimbulkan perasaan geli pada ujung kontolnya. Akhwat ayu dengan jilbab dan baju panjangnya yang kian kusut itu kini telah menikmati birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan birahi dann nafsu yang melanda gghhā¦eennnnnnnaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk Lelaki tersebut mengeram panjang dengan suara tertahan, āAghā¦AAAAAAHHHHHHHHHā¦., terusā, dan disertai dengan suatu dorongan kuat, pinggulnya menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirnya menempel ketat pada lubang anus Bu Umiā¦.dan batang kontolnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam liang memek akhwat berjilbab ituā¦.Dengan suatu lenguhan panjang,āSsshā¦, ooooh! UMIIIIIā¦ENNNAAKā¦ā¦UMI FAIZAAAHā¦..MEMEKMU ENAAAKā¦.UMI FAIZAAAAHHā¦.UMI FAIZAAAAAAAAHHHHā¦UMIIIIā¦UMI FAIZAAAHHā¦.ā, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, lelaki Tua tersebut merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam memek Bu Umi. Ada kurang lebih lima detik lelaki tersebut tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhnya bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Bu Umi yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat lelaki tersebut yang menyiram ke seluruh rongga memeknya. Tubuh lelaki Tua itu bergetar hebat di atas tubuh gadis ayu kurang lebih 3 menit keduanya memasuki masa tenang dengan posisi tersebut, secara perlahan-lahan Pak Prapto bangun dari atas badan Bu Umiā¦, mengambil tissue yang berada di samping meja kerja dan mulai membersihkan ceceran air maninya yang mengalir keluar dari bibir kemaluan Bu bersih Pak Prapto menarik tubuh Bu Umi yang masih terkapar lemas di atas meja untuk berdiri dan memasang kembali kancing-kancing bajunya yang terbukaā¦.merapikan gamis panjangnyaā¦.membetulkan jilbab yang acak-acakan⦠Setelah merapikan baju dan celananya, Pak Prapto menarik badan akhwat cantik itu dengan lembut ke arahnya dan memeluk dengan mesra sambil berbisik ke telinga Bu Umi, āMaafkan saya manisā¦, terima kasih atas apa yang telah kau berikan tadi, biarpun kudapat itu dengan sedikit paksaan!ā, kemudian dengan cepat Pak Prapto keluar dari ruangan kerja Bu Umi dan membuka pintu keluar yang tadinya dikunci, setelah itu cepat-cepat kembali ke lantai menunjukan Pak Prapto, bu guru cantik berjilbab itu terduduk lemas di kursinya, seakan-akan tidak percaya atas kejadian yang baru saja dialaminya. Seluruh badannya terasa lemas tak bertenaga, terbesit perasaan malu dalam dirinya, karena dalam hati kecilnya dia mengakui turut merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah dialami serta dibayangkannya. Kini hal yang diimpikannya benar-benar menjadi kenyataan. Dalam pikirannya timbul pertanyaan apakah bisa? sepuas tadi bila dia berhubungan dengan suaminya kelak, setelah mengalami persetubuhan yang sensasional itu. Tepat jam ia bergegas masuk ke kelas untuk mengajar pelajaran bahasa inggrisā¦tanpa ada seorangpun tahu apa yang telah terjadi pada mseorangpun tahu ia baru saja lepas dari BIRAHI yang dahsyat. Tamat
cerita ibu guru mesum